Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menambah tamu undangan yang akan menghadiri debat putaran ketiga Pilpres 2019.
Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan, rencana ini akan dibahas pada rapat persiapan pertama debat yang akan dilaksanakan pada Selasa 26 Februari 2019.
"Nanti kita lihat sesuai kondisi ruangan. Penambahan sangat mungkin, tapi yang diundang adalah stakeholder terkait tema yang akan diperdebatkan," kata Viryan seperti dilansir dari JawaPos.com, Senin (25/2/2019).
Selain membahas jumlah undangan debat, KPU juga akan membahas soal moderator yang akan memandu jalannya debat. Menurut Viryan, moderator dituntut menguasai tema. Dengan begitu, debat bisa berjalan lebih tajam.
"Sampai saat ini masukan terkait aspek format debat sepertinya sangat minim. Kami memahami, publik sudah merasa cukup dengan ini," kata Viryan
Beberapa masukan lainnya, lanjut Viryan, bahkan meminta KPU memilih moderator yang memiliki keahlian pada bidang tema debat. Misalnya, pada debat sebelumnya dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, moderator bisa diambil dari salah seorang ahli pada bidang-bidang tersebut. Dengan begitu, dia bisa memberikan penjelasan secara lebih mendalam.
"Pertanyaannya, bagaimana nanti kalau ada moderator yang mendalami satu paslon saja? Nanti seolah perlakuannya menjadi tidak sama. Karena itu, KPU sudah membuat sesi eksploratif kemarin," jelas Viryan.
Dua Calon Moderator Debat
Untuk moderator, nama yang dipersiapkan adalah Alfito Deannova Gintings dan Putri Ayuningtyas. Mereka adalah news anchor salah satu televisi swasta yang menjadi media penyelenggara debat pada putaran selanjutnya.
Debat putaran ketiga pada 17 Maret mendatang mempertemukan dua cawapres, yakni Ma'uf Amin dan Sandiaga Uno, untuk beradu argumen. Lokasi debat tetap Hotel Sultan. Kali ini tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Simak berita menarik lainnya di Jawapos.com
No comments:
Post a Comment