Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan Senin ini. Seluruh sektor menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (25/2/2019), IHSG menguat 20,93 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.522,31. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 26,94 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.526,57.
Indeks saham LQ45 juga menguat 0,38 persen ke posisi 1.019,27. Seluruh indeks saham acuan menguat pada perdagangan pagi ini.
Sebanyak 163 saham menguat sehingga membawa IHSG menghijau. Sebanyak 133 saham diam di tempat dan 48 saham melemah.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.530,54 dan terendah 6.519,35.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.987 kali dengan volume perdagangan 552,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 374 miliar.
Investor asing jual saham Rp 8 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.005.
Seluruh sektor menghijau dipimpin oleh sketor infrastruktur yang menguat 0,77 persen. Disusul sektor kontruksi yang naik 0,12 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,31 persen.
Saham yang mencatat penguatan antara lain OCAP sebesar 34,02 persen menjadi 130 dan JAYA yang naik 25 menjadi 675. Sementara yang melemah YULE turun 9,50 persen menjadi 181 dan BPTR sebesar 9,09 persen menjadi 70.
Prediksi Analis
Analis memperkirakan gerak IHSG bakal menguat terbatas di awal pekan ini. Performa IHSG dinilai tak akan terlalu naik dengan kemungkinan diperdagangkan pada level 6.370-6.630.
Managing Director PT Jagartha Advisors, FX Iwan menjelaskan, meski IHSG ia perkirakan dapat menembus ke level 6.600, namun tetap saja IHSG bakal menutup perdagangan dengan menguat terbatas.
"Pekan ini, potensi penguatan terbatas masih besar dengan masih dibayang-bayangi pembahasan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China. Kemungkinan diperdagangkan di kisaran 6.370-6.630 ujarnya di Jakarta, Senin (25/2/2019).
Dia melanjutkan, di pekan ini, isu yang sama diprediksi masih akan menghiasi pergerakan IHSG untuk sementara waktu. Itu seperti perkembangan perang dagang dari sisi eksternal dan hasil rilis laporan keuangan emiten untuk tahun penuh 2018 dari sisi internal.
Senada, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menerangkan laju IHSG memang diperkirakan tak bernasib baik hari ini.
Pekan Senin ini, menurut dia kecenderungan IHSG untuk terkoreksi jauh lebih besar. Dari global, rilis beberapa data perekonomian juga menunjukan performa yang kurang baik atau masih dibawah ekspektasi.
"Kemudian juga secara teknikal pergerakan saat ini sudah mendekati area resistance dan indikator stochastic mulai mendekati area overbought (jenuh beli), sehingga pergerakan akan cenderung melemah," ia menambahkan.
No comments:
Post a Comment