Liputan6.com, Jakarta Pada penghujung akhir musim 2018, Liga Indonesia diguncang dengan dugaan adanya pengaturan skor. Masalah pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola di Indonesia kembali ramai setelah Manajer Madura FC, Yanuar, dan mantan pelaku match fixing, Bambang Suryo, menyebutkan nama anggota Exco PSSI, Hidayat, dan pemilik klub Mojokerto Putra, Vigit Waluyo, sebagai aktor dalam pengaturan skor ketika diundang bicara dalam talkshow Mata Najwa.
Nama Vigit Waluyo disebut pemeran utama dalam kasus pengaturan skor di Liga 2. Vigit disebut sebagai salah satu orang penting di PS Mojokerto Putra (PSMP). Klub asal Jawa Timur tersebut sedang disorot belakangan sebab kasus penalti yang diduga secara sengaja digagalkan oleh salah satu pemainnya, Krisna Adi. Oleh sebab itu, PSMP pun gagal melaju ke semifinal.
Bambang Suryo, mantan runner pengaturan skor mengungkapkan alasan kenapa Vigit merupakan aktor penting di balik pengaturan skor yang ada di Liga 2. Sebab ia berhubungan langsung dengan salah satu bos bandar judi di salah satu situs terkemuka.
"Bandar dari (situs) bet tadi itu hubungan by phone langsung dengan Vigit. PSSI jelas tahu. Di Sleman-Yogyakarta kan orang Exco semua," tambahnya.
Lalu siapa sosok Vigit Waluyo? Lebih lanjutnya berikut LIputan6.com ulas profil Vigit Waluyo sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/1/2019).
Sosok Vigit Waluyo
Vigit Waluyo bukanlah orang baru. Ia sudah berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia sejak era Galatama atau sekitar tahun 1970 hingga 1980-an. Vigit pernah memegang beberapa tim di antaranya Persewangi Banyuwangi, PSIR Rembang dan juga mantan pemilik Deltras Sidoarjo.
Kepopuleran Vigit seperti yang diungkapkan Bambang Suryo ini pun diamini oleh mantan pelatih Timnas U-16, Fachry Husaini. Dalam kesempatan tersebut, pelatih yang membawa Timnas U-16 juara Piala AFF 2018 ini mengungkapkan hampir semua pelaku dan tokoh sepak bola nasional pasti tahu dengan nama Vigit Waluyo.
"Semua pemain bola, semua stake holder sepak bola dan pelatih pasti tahu Vigit Waluyo itu siapa," kata Fachry.
Vigit Waluyo Pemeran Utama Pengatur Skor
Tim Satgas Mafia Bola menetapkan Vigit Waluyo menjadi tersangka pada Senin (14/1/2019. Vigit diduga sebagai otak pengaturan skor.
"Kasus dari pada perkara antara yang dilaporkan, Pak Vigit Waluyo, VW pada malam ini sudah menjadi tersangka," kata Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Pol Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Senin malam (14/1/2019).
Argo menuturkan, penetapan tersangka tersebut berdasarkan gelar perkara. "Tim melakukan gelar perkara, mekanisme gelar sudah menaikkan tersangka VW menjadi tersangka," ujar dia.
"(Vigit) Menjadi tersangka dalam kasus PSMP Mojokerto," pungkas Argo.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola hingga kini masih terus mengusut kasus pengaturan skor di liga sepak bola Indonesia. Dalam kasus ini, sudah ada lima orang sebagai tersangka. Dari kasus ini pula, muncul satu nama yakni Vigit Waluyo yang diduga sebagai otak pengaturan skor. Belakangan ini, tim membeberkan peran dari Vigit dalam kasus itu. Dia berperan memberikan dana ratusan juta kepada Dwi Irianto atau Mbah Putih alias DI dalam pertandingan PS Mojokerto.
"Untuk terlapor DI menerima aliran dana dari terlapor VW sebesar 115 juta dengan tujuan memenangkan PS Mojokerto untuk dari Liga 3 menjadi Liga 2," kata Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Pol Rasen Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (7/1).
Banyak Bukti
Terkait penetapan status Vigit tersebut, Brigjen Pol Krishna Murti, menyebutkan bahwa Satgas telah memiliki banyak bukti berupa data yang menunjukkan keterlibatan Vigit Waluyo dalam kasus match fixing di Indonesia.
Dari pengakuan Krishna, bukti-bukti yang digunakan untuk menjerat Vigit dalam kasus pengaturan skor ini didapatkan dari pengembangan Dwi Irianto alias Mbah Putih yang ditangkap lebih dulu oleh Satgas.
“Banyak sekali data yang mengarah pada keterlibatan Vigit, terutama kasus pengaturan skor di kompetisi Liga 2,” terang Krishna seperti dikutip dari Bola.com.
Vigit Akui Beri Uang 25 Juta
Tersangka kasus dugaan pengaturan skor sepak bola Vigit Waluyo mengaku memberikan uang sebesar Rp 25 juta ke anggota Komite Wasit. Hal ini diungkapkan Vigit usai diperiksa sebagai tersangka atas kasusnya itu di Mapolda Jawa Timur.
"Uang itu untuk jaminan agar PS Mojokerto Putra tidak dikerjai wasit," tutur Vigit di Mapolda Jawa Timur, Kamis (24/1/2019).
Vigit menceritakan bahwa dirinya sempat menemui anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih. Vigit kemudian disarankan Mba Putih menemui Nasrul Koto.
"Setelah itu saya bertemu Nasrul Koto dan menanyakan tentang kenapa tim kami PS Mojokerto Putra seperti ini, dikerjai," ucap Vigit.
Vigit lalu memberikan uang Rp 25 juta ke Nasrul Koto. Tujuannya agar PS Mojokerto Putra, klub binaan Vigit mendapat hasil positif saat bertanding di Liga 2.
"Setelah itu pertandingan kami aman-aman saja. Maksudnya sudah tidak lagi diganggu dari perwasitan," ucap Vigit.
"Uang 25 juta rupiah itu hanya untuk memberikan kontribusi dari tekanan yang diberikan oleh beberapa pihak di PSSI," sambung Vigit.
Lebih lanjut, Vigit Waluyo mengaku mengamankan sekaligus mengatur pertandingan tiga klub di Liga 2 untuk selalu dimenangkan di dalam setiap pertandingan kandang.
"Klub yang dengan saya hanya PSMP Mojokerto Putra, kemudian PSS Sleman (PSS) serta Kalteng Putra," kata Vigit usai menjalani pemeriksaan Satgas Anti-Mafia Bola di Mapolda Jatim, Kamis (24/1/2019).
No comments:
Post a Comment