Liputan6.com, Jakarta - Setelah studi kelayakan kerjasama pada 2017 lalu, Toyota dan Panasonic sepakat untuk beraliansi. Dua produsen otomotif dan elektronik asal Jepang ini, setuju untuk mendirikan perusahaan patungan pada 2020 untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.
Dilansir Paultan, Jumat (25/1/2019), berdasarkan perjanjian tersebut, Toyota akan memegang 51 persen saham di perusahaan baru, dan Panasonic memegang sisa saham tersebut.
Selain itu, Panasonic juga bersedia untuk mentransfer lima fasilitas produksi baterai otomotif di Jepang dan Cina untuk perusahaan patungan tersebut, kecuali fasilitasnya di Amerika Serikat.
Kedua jenama dari negara yang sama ini, bakal bersama-sama memasok peralatan dan sumber daya manusia untuk mendukung operasi bisnis perusahaan patungan tersebut.
Nantinya, perusahaan baru ini bakal melakukan penelitian, pengembangan, teknik produksi, manufaktur, pengadaan, pemesanan, dan manajemen yang terkait dengan baterai prismatik otomotif lithium-ion, solid-state, dan baterai generasi baru.
"Bersama dengan Panasonic, kita akan mengasah daya saing di industri baterai, yang merupakan salah satu teknologi inti dari kendaraan listrik," ujar Shigeki Terashi, Executive Vice President Toyota.
Selanjutnya
Sementara itu, menurut Masahisa Shibata, Senior Executive Officer Panasonic, dengan menyatukan baterai Toyota dan teknologi rekayasa produksi yang kita miliki, memberikan peluang yang sangat baik untuk dapat mengembangkan baterai prismatik otomotif yang dimiliki Panasonic.
"Baterai prismatik otomotif kami memiliki rekam jejak kinerja dan keamanan yang lebih cepat dan baik dari sebelumnya," pungkas Masahisa.
No comments:
Post a Comment