Gelandang Timnas Indonesia, Andik Vermansah, saat melawan Filipina pada laga Piala AFF 2018 di SUGBK, Jakarta, Minggu (25/11). Kedua negara bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Lebih lanjut, Haruna pun membeber proses perekrutan Andik. Menurutnya, sebelum resmi mengontrak winger 27 tahun ini, ia sudah berkomunikasi langsung Presiden Persebaya Azrul Ananda dan Manajer Persebaya Chandra Wahyudi. Komunikasi ini, sambungnya, terkait dengan tingkat kemungkinan Andik bergabung dengan Persebaya.
"Dari komunikasi itu, saya memperoleh kesimpulan bahwa antara Andik dan Persebaya sudah sama-sama ikhlas tentang masa depan mereka, sehingga tidak saling menunggu atau lebih-lebih menyandera satu sama lain," ucap Haruna.
"Fakta itu pula yang disampaikan Andik kepada saya sebelum dia sepakat bergabung dengan Madura dan menandatangani kontrak dengan durasi 1 musim kompetisi 2019," imbuhnya.
Haruna pun menampik tengara bahwa masalah nilai kontraklah yang membuat Andik tak bergabung dengan Persebaya. Menurutnya, jika memang Andik gagal bergabung dengan Persebaya hanya karena masalah uang, ia juga pasti tak akan mendarat di Madura United.
"Pasalnya, ada satu klub di Indonesia dan dua klub Malaysia memberikan tawaran fantastis," paparnya.
Manajer berusia 54 tahun ini pun mengaku sangat menghargai fanatisme Andik kepada Persebaya. Sebagai buktinya, ia meluluskan permintaan Andik untuk memakai kaos hijau beratribut Bonek saat menandatangani kontrak.
Haruna sendiri tak membeber alasan di balik keputusan Andik memilih Madura United, alih-alih bergabung dengan Persebaya Surabaya. Ia meminta agar hal ini menjadi rahasia dan menjadi energi baru bagi Andik untuk berkarir di Madura.
"Selain itu, mudah-mudahan Persebaya semakin solid dan Bonek semakin realistis dalam membumikan impiannya," tandas Haruna.
Sumber: bola.net
No comments:
Post a Comment