Liputan6.com, Wahington DC - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis, mengatakan bahwa perundingan damai antara pihak-pihak yang bertikai di Yaman akan digelar pada Desember 2018 di Swedia.
Mattis memuji upaya Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, yang membuat pemberontak Houthi menyetujui perundingan itu. AS mendukung koalisi pimpinan Arab Saudi, yang berjuang untuk memulihkan kekuasaan pemerintah Yaman yang diakui secara resmi.
Wartawan VOA, Zlatica Hoke melaporkan bahwa masyarakat internasional mendorong perdamaian untuk menghentikan meningkatnya krisis kemanusiaan di Yaman. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (25/11/2018).
Pertempuran di Yaman dikabarkan masih berlanjut hingga kini, tetapi kedua belah pihak yang bertempur telah sepakat untuk bertemu.
Mattis menyampaikan kepada wartawan bahwa pasukan koalisi telah menghentikan serangan terhadap posisi pemberontak di sekitar pelabuhan Hodeida, pintu masuk utama pasokan makanan ke Yaman.
"Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah menghentikan operasi serangan di sekitar (pelabuhan) Hodeida. Masih ada pertempuran. Saya menganggap mungkin tingkatnya dikurangi dan mengurangi tingkat pertempuran," kata Mattis.
"Sejak menjabat sebagai Utusan khusus PBB, ini adalah hasil yang mengesankan dan luar biasan dari kepemimpinan Griffiths dan saya bisa sampaikan bahwa ia punya hubungan erat dengan pemerintahan ini. Kita sudah bekerja erat dengannya dan saya berbicara dengan Griffifths hampir setiap dua minggu sekali, baik langsung atau melalui telepon, kadang-kadang beberapa kali dalam seminggu," tambahnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment